Pertemuan 9 (Analisis Spasial 3)
Komponen yang paling penting dari GIS adalah data. Data geografis dan tabular terkait data dapat dikumpulkan secara internal atau dibeli dari para penyedia data komersial. Sebuah GIS akan mengintegrasikan data spasial dengan sumber data lain dan bahkan dapat menggunakan sistem manajemen basis data tersendiri, yang digunakan oleh sebagian besar organisasi untuk mengatur dan memelihara data mereka, untuk mengelola data spasial. Ada dua tipe umum data GIS di Indonesia, yaitu:
· Vektor
Pada umumnya data GIS disajikan dalam
bentuk vektor. Data vektor diwakili oleh tiga tipe, yaitu: point, line, dan
polygon.
· Raster
Raster umumnya digunakan untuk menampilkan data mentah (raw data) seperti citra satelite atau foto udara, atau juga digunakan untuk menampilkan data continue, misal data temperatur, tekanan atau elevasi.
Pengelolaan data GIS
1. Memasukkan DataTahapan kerja ini penting untuk dilakukan karena dalam prosesnya terdapat data spasial diinput terlebih dahulu.
2. Memanipulasi Data agar Cocok Dengan Sistem
Data dengan tipe tertentu penting untuk dimanipulasi karena tipe data yang dikelola harus cocok dengan sistem yang diterapkan saat processing SIG.
3. Memanajemen Data
Dalam tahapan kerja SIG yang satu ini, data-data non-spasial dikelola sedemikian rupa dengan melibatkan penggunaan DBMS atau data base management system.
4. Analisa Atas Pertanyaan Terkait Data Geografis
Ada beberapa proses yang dilakukan pada tahapan ini. Beberapa proses yang dimaksud yakni operasi pengukuran, buffering atau analisis wilayah penyangga, serta overlay atau analisis tumpang susun.
Output yang terbaik umumnya berbentuk peta. Meski begitu, ada pula yang dibuat menjadi grafik. Hasil akhir yang berupa peta itu sendiri disebabkan peta merupakan media yang efektif sebagai penyimpan serta pemberi data geografis.
Komentar
Posting Komentar