pertemuan 4 (Penginderaan Jauh)
Menurut Lillesand dan Kiefer (1979), penginderaan jauh adalah
ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang obyek, daerah, atau gejala
dengan jalan menganalisis data yang diperoleh dengan menggunakan alat tanpa
kontak langsung terhadap obyek, daerah, atau gejala yang dikaji. Sedangkan menurut Colwell (1984)
penginderaaan jauh yaitu suatu pengukuran atau perolehan data pada objek di
permukaan bumi dari satelit atau instrumen lain di atas atau jauh dari objek
yang diindera. Maka dari
berbagai pengertian beberapa ahli, maka secara umum penginderaan jauh dapat
didefinisikan sebagai ilmu–teknik–seni untuk memperoleh informasi atau data
mengenai kondisi fisik suatu benda atau obyek, target, sasaran maupun daerah
dan fenomena melalui analisa dan perhitungan tanpa menyentuh atau kontak
langsung dengan benda atau target yang dikaji.
Sejarah penginderaan jauh
•
Tahun 1860 pemotretan dengan sukses dilakukan
dari CAPTIVE BALLOONS, militer pertama kali menggunakan foto udara ketika
perang Sipil Amerika.
•
Tahun 1900 teknologi fotografi berkembang dengan
ditemukannya kamera lebih kecil, lensa lebih cepat dan film. 1909 Wilbur Wright
is credited with taking the first photographs from an airplane.
•
Tahun 1918 dapat diproduksi foto udara sebanyak
56,000 prints dalam waktu 4 hari.
•
Tahun 1920 misi foto udara dengan “ amphibious
bushplane” di Kanada.
•
Tahun 1939 Jerman menunjukkan betapa pentingnya
interpretasi foto.
•
Sesudah perang dunia ke-2, teknik-teknik
interpretasi foto udara dikembangkan lebih luas lagi untuk keperluan sipil.
•
Pemetaan topografi, geologi dan pemetaan untuk
rekayasa secara terus menerus dilakukan sampai saat kini menggunakan foto
udara.
•
Tahun 1970 teknologi radar mulai digunakan untuk
keperluan sipil.
•
Teknik infrared dikembangkan selama perang untuk
mengidentifikasi kamuflase fasilitas militer.
•
Satelit non-militer pertama yang didisain untuk
mengumpulkan informasi tentang bumi diluncurkan, diberinama ERTS-1, kemudian
berubah menjadi Landsat.
•
Beberapa sensor berwahana satelit diluncurkan
untuk keperluan komunitas internasional seperti, SPOT, NOAA-AVHRR, ERS-1,
JERS-1, IKONOS, Quickbird dll.
Macam-Macam satelit
Terdapat beberapa satelit, di antaranya yaitu:
1. Satelit cuaca, Monitoring dan
peramalan cuaca merupakan salah satu aplikasi penginderaan jauh pertama untuk
masyarakat sipil, yaitu TIROS-1 (Television and Infrared Observation Satellite
- 1), yang diluncurkan tahun 1960 oleh Amerika. Beberapa satelit cuaca kemudian
diluncurkan kembali pada orbit near polar agar bisa memberikan cakupan dan
repetisi untuk keperluan cuaca bersifat global. Tahun 1966 NASA (the U.S.
National Aeronautics and Space Administration) meluncurkan satelit geostasioner
yaitu ATS-1 (Applications Technology Satellite (ATS-1) yang dapat memberikan
citra permukaan bumi dan cakupan awan setiap setengah jam.
2. Satelit observasi lahan, yaitu didorong
oleh keberhasilan satelit meteorologi pada era 1960-an termasuk perekaman
citranya, maka kemudian didisain satelit pertama yang secara khusus memonitor
keadaan permukaan bumi, yaitu ERTS-1 (Earth Resources Technology Satellite).
ERTS kemudian berubah nama menjadi Landsat yang didisain untuk pengumpulan data
tentang permukaan bumi secara multispektral. Landsat berhasil karena beberapa
faktor termasuk kombinasi sensor dengan band-band dan mempunyai cakupan area
yang cukup luas serta repetisi perekaman yang relatif tidak terlalu lama.
3. Satelit
observasi laut, Satelit pengamat laut pertama, Marine Observation Satellite
(MOS-1) diluncurkan oleh Jepang pada February, 1987 kemudian diikuti oleh
generasi selanjutnya yaitu MOS-1b, pada February, 1990. Satelit ini membawa
tiga jenis sensor berbeda yaitu : 4 band Multispectral Electronic Self-Scanning
Radiometer (MESSR), 4 band Visible and Thermal Infrared Radiometer (VTIR), dan
2 band Microwave Scanning Radiometer (MSR).
Komentar
Posting Komentar